18 Juli 2011, sepertinya cara Tuhan berbicara lewat cara yang tak terucapkan (re: kebetulan)...
"Maaf harus sampai di sini" begitulah kata-kata yang ia tulis dalam pesannya...
Malam itu adalah tanggal 17 Juli 2011....
Ku lihat tiba-tiba ia memasang foto seorang perempuan lain sebagai display picture pada gadgetnya (re: Blackberry). Bukan karena aku cemburu, hanya saja berjuta tanda tanya menghampiriku mengapa ia berlaku demikian setelah lebih dari seminggu tidak membalas bbm dariku, pesan singkat, juga tidak mengangkat telepon dariku.
Saat itu aku hanya bisa mengirim bbm dengan permohonan agar ia membalas dan memberi aku penjelasan atas semua ini. "Sibuk..." alasannya mengapa ia tidak menghubungiku, "Iseng..." penjelasannya tentang foto perempuan itu..
Ku katakan saja aku terluka dengan sikapnya, terlebih aku tidak punya muka ketika para sahabat bertanya kenapa ia memajang foto perempuan lain di tengah keadaan ia sedang KKN (Kuliah Kerja Nyata) dan tinggal cukup terisolasi bersama perempuan itu..apakah ia cinlok? Begitulah kira-kira tanggapan dari para sahabat yang ditujukan padaku dan membuatku semakin tak sanggup bernafas...
"Apakah kamu tidak lagi menghargai aku? Apakah kamu pikir keisenganmu ini lucu disaat telah berhari-hari lamanya kamu cuekin aku?"
"Maaf..." demikian ia menjawab...
"Maaf harus sampai di sini..." lanjutnya...
Tak kuasa aku menahan air mata dan perasaan tidak terima karena aku merasa sedang tidak ada masalah yang aku buat. Apakah karena perempuan lain? Tapi ia selalu menjawab bukan ketika ku tanya... Ia hanya menegaskan bahwa tidak ada alasan dan ini yang terbaik...
Tentu aku tidak bisa terima itu semua, aku katakan agar ia mencoba memikirkannya kembali mengingat semua hal yang sudah kami lewati dan share selama hampir 5 tahun ini.. Bagiku untuk mengakhiri hubungan yang sudah akan menginjak 5 tahun dengan perjuangan yang sangat tidak mudah (hubungan jarak jauh dan beberapa intrik dengan keluarga di masa lampau) dan kini sudah terlibat perasaan sangat sayang, nyaman, dan dekat terhadap keluarga tidak bisa hanya dengan "Tidak ada alasan, hanya inilah yang terbaik untuk kita"...
Kemudian pagi itu saat perjalanan ke kantor, tiba-tiba ia kembali mengucap maaf dan dilanjutkan dengan pesan bahwa ia tidak bisa lagi meneruskan hubungan kami. Sempat sekali aku kembali berusaha bertahan, namun kemudian aku sadar tidak baik memaksanya untuk bersamaku jika ia memang tak ingini hal itu lagi, mungkin kehidupan yang jauh lebih baik menantinya tanpa aku disisinya, aku tidak boleh menjadi batu sandungan baginya. Maka ku katakan "Jika kamu teguh dan telah memikirkannya matang-matang, baiklah aku terima keputusanmu...kita akhiri kisah panjang ini, mimpi-mimpi yang aku bangun dan kau topang, cita-cita yang kita rangkai dan terbangkan ke langit untuk Tuhan peluk..."
Sesaat setelah ku ucapkan hal itu, tak sengaja aku melihat tanggal yang tertera di Blackberryku "18 Juli 2011"
Begitu sempurna Tuhan berbicara...
Air mata tak sengaja terjatuh meski telah sekuat hati dan tenaga ku tahan...beruntung penumpang bus yang lain tidak memperhatikanku, sehingga air mataku dapat ku simpan untuk diriku saja...
Aku mau bersyukur untuk semua air mataku Tuhan...
Tak banyak yang ku minta, hanya mampukanlah aku menjalani rencanaMu...
Sampai saat aku mengetik ini semua, aku masih mengasihinya dan aku sudah mengampuninya...
Peluklah aku dalam kuasaMu Tuhan, agar tidak habis asaku menjalani hari-hari yang kini telah tanpanya...^.^